Pages

 

Tuesday, June 26, 2012

APLIKASI KONSELING TRAIT AND FACTOR

0 comments


Trait and factor (sifat dan faktor) merupakan satu dari keseluruhan orientasi dalam proses psikologi vokasional untuk menggambarkan dan menjelaskan pembuatan keputusan karir berdasarkan kesesuaian individu dengan pekerjaan. Trait merupakan suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam berpikir, berperasaan, dan berperilaku, seperti inteligensi (berpikir), iba hati (berperasaan), dan agresif (berperilaku). Ciri-ciri itu dianggap sebagai suatu dimensi kepribadian, yang masing-masing membentuk suatu kontinum atau skala yang terentang dari sangat tinggi sampai sangat rendah. Ciri-ciri itu diandalkan dan dapat diketahui melalui berbagai tes psikologis. Ciri-ciri dasar yang mereka temukan disebut factor. Teori Trait-Factor adalah pandangan yang mengatakan bahwa kepribadian seseorang dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan sejumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing, psikologis yang mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu. Konseling Trait-Factor berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan alat tes psikologis untuk menganalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri atau dimensi/aspek kepribadian tertentu.

Menurut parson (1909) model konseling trait and factor lebih menekankan pada tiga hal, meliputi :
1.      Individu; pendekatan konseling ini harus memperhatikan karakteristik individu yang hendak dilayani, tentang bakat, minat, intellegensi dan faktor-faktor lain
2.      Pekerjaan; pemahaman tentang dunia kerja yang harus didalami konselor sebagai pentransfer informasi jabatan
3.      Hubungan antar keduanya; konseling ini adalah bagaimana menghubungkan antara ciri individu dengan pekerjaan apa yang tepat bagi individu sesuai dengan bakat, minat dan intellegensinya

Williamson (1939b) dalam diagnosis membaginya kedalam empat kategori konseli diantaranya :
1.      No choice (tidak ada pilihan), konseli tidak mampu menyebutkan bidang pekerjaan yang akan dipilihnya
2.      Uncertain choice (ketidakpastian pilihan), konseli yang ragu atas pilihan karir yang telah ada di pikirannya
3.      Unwise choice (pilihan tidak bijaksana), konseli memilih karir yang tidak sesuai dengan bakat dan minatnya
4.      Discrepancy between interest and aptitudes (ketidak sesuaian anatara minat dan bakat) konseli yang memiliki bidang pekerjaan yang diminati tidak sesuai dengan bakat konseli, pekerjaan yang diminati tidak sesuai dengan tingkat kemampuan konseli, bakat dan minat cocok, tetapi tidak sesuai dengan pekerjaan yang dipilih
Proses konseling ini terbagi atas lima tahapan diantaranya :
1.      Analisis; Merupakan tahapan kegiatan yang terdiri dari pengumpulan data dan informasi konseli.
2.      Sintesis; Merupakan langkah untuk merangkum dan mengatur data dari hasil analisis yang sedemikian rupa sehingga menunjukan bakat konseli, kelemahan serta kekuatanya, dan kemampuan penyesuaian diri. 
3.      Diagnosis; Sebenarnya merupakan langkah pertama dalam bimbingan dan hendaknya dapat menemukan ketetapan dan pola yang dapat mengarahkan kepada permasalahan, sebab-sebabnya, serta sifat-sifat konseli yang relevan dan berpengaruh kepada proses penyesuaian diri.
Menentukan sebab-sebab, yang mencakup perhatian hubungan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan yang dpat menerangkan sebab-sebab gejala. Prognosis, misal diagnosisnya kurang cerdas, prognosisnya menjadi kurang cerdas untuk pengerjaan sekolah yang sulit, sehingga mungkin sekali gagal kalau ingin belajar menjadi dokter. dengan demikian konselor bertanggung jawab dan membantu konseli untuk mencapai tingkat pengambilan tanggung jawab untuk dirinya sendiri, yang berarti ia mampu dan mengerti secara logis, tetapi secara emosional belum mau menerima.
4.      Konseling; Merupakan hubungan membantu konseli untuk menemukan sumber diri sendiri maupun sumber diluar dirinya dalam upaya mencapai perkembangan dan penyesuaian optimal, sesuai dengan kemampuanya.
5.      Treatment/evaluasi; Tindak Lanjut mencakup bantuan kepada konseli dalam menghadapi maslaah baru dengan mengingatkannya kepada masalah sumbernya sehingga menjamin keberhasilan konseling. Teknik yang digunakan harus disesuaikan dengan individualitas konseli
Sedangkan metodenya adalah melaui tenkik-teknik sebagai berikut diantaranya adalah wawancara, prosedur interpretasi tes dan menggunakan informasi jabatan/pekerjaan yang selanjutnya akan disusun untuk membantu menyelesaikan masalah konseli, dan membantu dalam membuat keputusan karir
1.      Teknik wawancara
a.       Establishing rappot (menciptakan hubungan baik)
b.      Cultivating self understanding (mengolah pemahaman diri)
c.       Advising or planning a program of action (mempertimbangkan atau merencanakan program pelaksanaan)
d.      Carrying out the plan (pelaksanaan rencana)
e.       Referal (pengalih tangan)
Prinsip wawancara konseling trait and factor
a.       Jangan menceramahi atau mematahkan semangat konseli
b.      Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan batasilah informasi yang akan diberikan pada konseli untuk mencari dan berupaya dengan kemampuan yang dimilikinya
c.       Yakinkan bahwa kita tahu tentang apa yang konseli ingin bicarakan sebelum memberikan informasi atau jawaban
d.      Yakinkan bahwa sikap konseli bisa dijadikan pegangan untuk membantu pemecahan masalah

2.      Interpretasi tes
a.    Mengarahkan atau menasehatkan (direct advising)
b.    Persuasi (persuasion)
c.    Penjelasan (explanation)

3.      Informasi pekerjaan (Brayfield: 1950)
a.    Informasi
b.    Penyesuaian kembali
c.    Motivasi
Exploration (Eksplorasi). Konselor menggunakan informasi pekerjaan untuk membantu konseli membuat penelitian yang baik terhadap dunia kerja dari bidang pekerjaan tersebut.
Assurance (Keyakinan). Konselor menggunakan informasi pekerjaan untuk meyakinkan konseli pilihan pekerjaannya cocok atau menghilangkan yang tidak cocok.
Evaluation (Evaluasi). Konselor menggunakan informasi pekerjaan untuk memeriksa keyakinan dan kesinambungan pengetahuan dari konseli tersebut dan pemahamannya dari pekerjaan tersebut atau sejenis.
Startle (mengejutkan). Konselor menggunakan informasi pekerjaan Untuk memeriksa apakah konseli menunjukkan tanda-tanda yakin atau tidak setelah melalui beberapa hal.
Trait and Factor memiliki tujuan untuk mengajak siswa (konseling) untuk berfikir mengenai dirinya serta mampu mengembangkan cara-cara yang dilakukan agar dapat keluar dari masalah yang dihadapinya. TF dimaksudkan agar siswa mengalami:
1.      Self-Clarification / Klarifikasi diri
  1. Self-Understanding / Pemahaman diri
  2. Self-Acceptance / Penerimaan diri
  3. Self-Direction / Pengarahan diri
  4. Sel-Actualization / Aktualisasi diri
Karakteristik Konseli trait and factor
Pendekatan ini dapat digunakan terhadap semua kasus yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut: termasuk ragam konseling jabatan atau konseling akademik (konseling karier), di mana konseli menghadapi keharusan untuk memilih di antara beberapa alternatif, konseli telah menyelesaikan minimal jenjang pendidikan SMP dan sudah mulai tampak stabil dalam berbagai ciri kepribadian, konseli tidak menunjukkan kelemahan serius dalam beberapa segi kepribadiannya, misalnya selalu ragu-ragu dalam keputusan tentang apa pun juga atau sangat dikuasai oleh alam perasaannya sendiri.






Read more...

analisis ku

0 comments

A.    Uji Reliabilitas
Menghitung uji reliabilitas untuk memprediksi skor yang diperoleh pada tes selanjutnya berdasarkan tes yang sebelumnya telah dilakukan. Rumusnya yaitu :
SEM = St

r xy = Korelasi antara skor genap dan skor ganjil
St= Standar Deviasi
r tt =  

 







Setelah diperoleh SEM, kemudian untuk menentukan perkiraan jumlah skor yang akan diperoleh siswa pada tes selanjutnya yaitu dengan menghitung rata-rata skor total (Mt) dikurangi SEM dan rata-rata skor total (Mt)  ditambah SEM (Mt-SEMà Mt+SEM)
Jadi,
Mt = 7,5
St = 2,2
r xy = 0,2
r tt =  
=
=
= 0,33
SEM = St
= 2,2
= 2,2
= 2,2 x 0,82
=1,804


Mt-SEM àSkor Mt + SEM
=7,5 – 1,804à 7,5 + 1,804
=5,696 sampai 9,304
Interpretasinya adalah jumlah skor yang diperoleh dalam tes selanjutnya diperkirakan paling kecil 5,696 dan paling besar yaitu 9,304

B.     Uji Validitas
1.      Menggunakan rumus Daya Pembeda Rpbis (Korelasi Point Biserial)
Melalui rumus ini dapat diperoleh dua pembeda antara soal yang signifikan dan soal yang tidak signifikan, signifikan atau tidanya sebuah soal dapat diperoleh dari menghitung t hitung dan t tabel, suatu soal dikatakan signifikan jika t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t tabel)
t hitung disini adalah tingkat kebaikan soal (r pbis) dan t tabel diperoleh dari tabel D. Significant Vaces of  r, R and t, dengan dk = n-2, n adalah jumlah siswa yang menjawab benar pada suatu soal.
r pbis =
Langkah pertama yaitu tentukan t hitung (r pbis), t hitung dapat diperoleh dari rumus :


            Mp = Rata-rata siswa yang menjawab benar
Mt = Rata-rata total
St = Standar Deviasi Total
p = Proporsi untuk orang yang menjawab benar
q = 1 – p
Berdasarkan hasil penghitungan (penghitungan dapat dilihat pada lampiran) diperoleh r pbis dari tiap soal sebagai berikut :

No Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
r pbis
0,29
0,31
0,21
0,21
0,33
-0,01
0,29
0,37
0,44
0,37

No Soal
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
r pbis
0,26
0,15
0,41
0,16
0,10
0,21
0,19
0,375
0,45
0,31
Langkah kedua yaitu tentukan t tabel, t tabel  dapat diperoleh dari tabel D. Significant Vaces of  r, R and t. Langkah ketiga yaitu  membandingkan antara t hitung dan t tabel jika t hitung lebih besar dari t tabel maka soal tersebut signifikan namun apabila sebaliknya maka soal tersebut tdak signifikan.berikut adalah penghitungan signfikansi per soal :
Soal SE no. 1
r pbis/t hitung                  = 0,29
t tabel =
n                      = 168
dk                    = 166

            Dalam t tabel  166 terdapat diantara t tabel 150 dan t tabel 200
t tabel 150 = 0,159
t tabel 200 = 0,138
selisih antara t tabel 150 dan t tabel 200 yaitu sebesar 0,021 untuk 50 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,00042
untuk dk 166 = 16 x 0,00042 = 0,00672 atau 34 x 0,00042 = 0,01428
Sehingga t tabel untuk dk 166 yaitu :
0,159 – 0,00672= 0,15221 atau 0,138 + 0,01428 = 0,12372
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 1 signifikan karena t hitung > t tabel , yaitu 0,29 > 0,15221 atau 0,29 > 0,12372.
Soal SE no. 2
r pbis/t hitung                  = 0,31
t tabel =
n                      = 403
dk                    = 401

            t tabel  403 terdapat diantara t tabel 400 dan t tabel 500
t tabel 400 = 0,098
t tabel 500 = 0,088
selisih antara t tabel 400 dan t tabel 500 yaitu sebesar 0,01 untuk 100 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,0001
untuk dk 401 = 1 x 0,0001 = 0,0001 atau 99 x 0,0001 = 0,0099
Sehingga t tabel untuk dk 401 yaitu :
0,098 – 0,0001 = 0,1 atau 0,088 + 0,0099 = 0,0979
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 2 signifikan karena t hitung > t tabel , yaitu  0,31 > 0,1 atau 0,31 > 0,0979

Soal SE no. 3
r pbis/t hitung                  = 0,21
t tabel =
n                      = 316
dk                    = 314

            t tabel  314 terdapat diantara t tabel 300 dan t tabel 400
t tabel 300 = 0,113
t tabel 400 = 0,098
selisih antara t tabel 300 dan t tabel 400 yaitu sebesar 0,015 untuk 100 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,00015
untuk dk 316 = 14 x 0,00015 = 0,0021 atau 86 x 0,00015 = 0,0129
Sehingga t tabel untuk dk 316 yaitu :
0,113 – 0,0021 = 0,11 atau 0,098 + 0,029 = 0,127
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 3 signifikan karena t hitung > t tabel , yaitu 0,21 > 0,11 atau 0,21 > 0,127



Soal SE no. 4
r pbis/t hitung                  = 0,21
t tabel =
n                      = 175
dk                    = 173

            t tabel  173 terdapat pada t tabel 150 dan t tabel 200
t tabel 150 = 0,159
t tabel 200 = 0,138
selisih antara t tabel 150 dan t tabel 200 yaitu sebesar 0,021 untuk 50 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,00042
untuk dk 173 = 23 x 0,00042 = 0,00966 atau 27 x 0,00042 = 0,01134
Sehingga t tabel untuk dk 173 yaitu :
0,159 – 0,00966 = 0,149 atau 0,138 + 0,01134 = 0,149
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 3 signifikan karena t hitung > t tabel , yaitu 0,21 > 0,149

Soal SE no. 5
r pbis/t hitung                  = 0,33
t tabel =
n                      = 142
dk                    = 140

            t tabel  140 terdapat diantara t tabel 125 dan t tabel 150
t tabel 125 = 0,174
t tabel 150 = 0,159
selisih antara t tabel 125 dan t tabel 150 yaitu sebesar 0,015 untuk 25 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,0006
untuk dk 140 = 15 x 0,0006 = 0,009 atau =10 x 0,0006 = 0,006
Sehingga t tabel untuk dk 140 yaitu :
0,174 – 0,009 = 0,165 atau 0,159 + 0,006 = 0,162
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 5 signifikan karena t hitung > t tabel , yaitu 0,33 > 0,165 atau 0,33 > 0,162

Soal SE no. 6
r pbis/t hitung                  = -0,05
t tabel =
n                      = 11
dk                    = 9

            t tabel  9 = 0,602
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 6 tidak signifikan karena t hitung < t tabel , yaitu -0,05 < 0,602

Soal SE no. 7
r pbis/t hitung                  = 0,29
t tabel =
n                      = 127
dk                    = 125

            t tabel  125  = 0,174
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 7 signifikan karena t hitung > t tabel , yaitu 0,29 > 0,174

Soal SE no. 8
r pbis/t hitung                  = 0,37
t tabel =
n                      = 172
dk                    = 170
            t tabel  170 terdapat diantara t tabel 150 dan t tabel 200
t tabel 150 = 0,159
t tabel 200 = 0,138
selisih antara t tabel 150 dan t tabel 200 yaitu sebesar 0,021 untuk 50 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,00042
untuk dk 170 = 20 x 0,00042 = 0,0084 atau 30 x 0,00042 = 0,0126
Sehingga t tabel untuk dk 170 yaitu :
0,159 – 0,0084 = 0,1506 atau 0,138 + 0,0126 = 0,1506
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 8 signifikan karena t hitung > t tabel , yaitu 0,37 > 0,1506

Soal SE no. 9
r pbis/t hitung                  = 0,44
t tabel =
n                      = 190
dk                    = 188

            t tabel  188 terdapat diantara t tabel 150 dan t tabel 200
t tabel 150 = 0,159
t tabel 200 = 0,138
selisih antara t tabel 150 dan t tabel 200 yaitu sebesar 0,021 untuk 50 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,00042
untuk dk 188 = 38 x 0,00042 = 0,01596 atau 12 x 0,00042 = 0,00504
Sehingga t tabel untuk dk 188 yaitu :
0,1590,1596 = 0,00006 atau 0,138 + 0,00504 = 0,14304
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 9 signifikan karena t hitung > t tabel , yaitu 0,44 > 0,00006 atau 0,44 > 0,14304

Soal SE no. 10
r pbis/t hitung                  = 0,37
t tabel =
n                      = 376
dk                    = 374

            t tabel  374 terdapat diantara t tabel 300 dan t tabel 400
t tabel 300 = 0,113
t tabel 400 = 0,098
selisih antara t tabel 300 dan t tabel 400 yaitu sebesar 0,015 untuk 100 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,00015
untuk dk 374 = 75 x 0,00015 = 0,01125 atau 26 x 0,00015 = 0,0039
Sehingga t tabel untuk dk 374 yaitu :
0,113 – 0,01125 = 0,10175 atau 0,098 + 0,0039 = 0,1019
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 10 signifikan karena t hitung > t tabel , yaitu 0,37 > 0,10175 atau 0,37 > 0,1019

Soal SE no. 11
r pbis/t hitung                  = 0,26
t tabel =
n                      = 64
dk                    = 62

            t tabel  62 terdapat diantara t tabel 60 dan t tabel 70
t tabel 60 = 0,250
t tabel 70 = 0,233
selisih antara t tabel 60 dan t tabel 70 yaitu sebesar 0,017 untuk 10 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,0017
untuk dk 62 = 2 x 0,0017 = 0,0034 atau 8 x 0,0017 = 0,0136
Sehingga t tabel untuk dk 62 yaitu :
0,250 – 0,0034 = 0,2466 atau 0,233 + 0,0136 = 0,2466
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 11 signifikan karena t hitung > t tabel , yaitu 0,26 > 0,2466

Soal SE no. 12
r pbis/t hitung                  = 0,15
t tabel =
n                      = 13
dk                    = 11

            t tabel  11= 0,553
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 12 tidak signifikan karena t hitung < t tabel , yaitu 0,15 < 0,553

Soal SE no. 13
r pbis            = 0,41
t tabel =
n          = 200
dk        = 198

            t tabel  198 terdapat diantara t tabel 150 dan t tabel 200
t tabel 150 = 0,159
t tabel 200 = 0,138
selisih antara t tabel 150 dan t tabel 200 yaitu sebesar 0,021 untuk 50 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,00042
untuk dk 198 = 48 x 0,00042 = 0,02016 atau 2 x 0,00042 = 0,00084
Sehingga t tabel untuk dk 198 yaitu :
0,159 – 0,02016 = 0,13884 atau 0,138 + 0,00084 = 0,13884
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 13  signifikan karena t hitung > t tabel, yaitu 0,41 > 0,13884.

Soal SE no. 14
r pbis/t hitung                  = 0,16
t tabel =
n                      = 49
dk                    = 47

            t tabel  47 terdapat diantara t tabel  45 dan t tabel 50
t tabel 45 = 0,288
t tabel 50 = 0,273
selisih antara t tabel 45 dan t tabel 50 yaitu sebesar 0,015 untuk 5 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,003
untuk dk 47 = 2 x 0,003 = 0,006 atau 3 x 0,003 = 0,009
Sehingga t tabel untuk dk 67 yaitu :
0,288 – 0,006 = 0,282atau 0,273+ 0,009 = 0,282
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 14  tidak signifikan karena t hitung < t tabel , yaitu 0,16 <  0,282.

Soal SE no. 15
r pbis/t hitung                  = 0,10
t tabel =
n                      = 99
dk                    = 97

            t tabel  97 terdapat diantara t tabel 90 dan t tabel 100
t tabel 90 = 0,205
t tabel 100 = 0,195
selisih antara t tabel 90 dan t tabel 100 yaitu sebesar  0,01 untuk 10 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,001
untuk dk 97 = 7 x 0,001 = 0,007 atau `3 x 0,001 = 0,003
Sehingga t tabel untuk dk 97 yaitu :
0,205 – 0,007 = 0,198, atau 0,195 + 0,003 = 0,198
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 15 tidak signifikan karena t hitung < t tabel , yaitu 0,10 < 0,198.

Soal SE no. 16
r pbis/t hitung                  = 0,21
t tabel =
n                      = 84
dk                    = 82

            t tabel  82 terdapat diantara t tabel 80 dan t tabel 90
t tabel 80 = 0,217
t tabel 90 = 0,205
selisih antara t tabel 80 dan t tabel 90 yaitu sebesar 0,012 untuk 10 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,0012
untuk dk 82 = 2 x 0,0012 = 0,0024 atau 8 x 0,0012 = 0,0096
Sehingga t tabel untuk dk 82 yaitu :
0,217 – 0,0024 = 0,2146 atau 0,205 + 0,0096 = 0,2146
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 16 tidak signifikan karena t hitung < t tabel , yaitu 0,21 < 0,2146



Soal SE no. 17
r pbis/t hitung                  = 0,19
t tabel =
n                      = 56
dk                    = 54

            t tabel  54 terdapat diantara t tabel 50 dan t tabel 60
t tabel 50 = 0,273
t tabel 60 = 0,250
selisih antara t tabel 50 dan t tabel 60 yaitu sebesar 0,023 untuk 10 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,0023
untuk dk 54 = 4 x 0,0023 = 0,0092 atau 6 x 0,003 = 0,0138
Sehingga t tabel untuk dk 54 yaitu :
0,273 – 0,0092 = 0,2638  atau 0,250 + 0,0138 = 0,2638
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 17  tidak signifikan karena t hitung < t tabel , yaitu 0,19 < 0,2638

Soal SE no. 18
r pbis/t hitung                  = 0,35
t tabel =
n                      = 258
dk                    = 256

            t tabel  256 terdapat diantara t tabel 200 dan t tabel 300
t tabel 200 = 0,138
t tabel 300 = 0,113
selisih antara t tabel 200 dan t tabel 300 yaitu sebesar 0,025 untuk 100 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,00025
untuk dk 256 = 56 x 0,00025 = 0,014 atau 44 x 0,00025 = 0,011
Sehingga t tabel untuk dk 256 yaitu :
0,138 – 0,014 = 0,124 atau 0,113 + 0,011 = 0,124
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 13  signifikan karena t hitung > t tabel, yaitu 0,35 > 0,124
.
Soal SE no. 19
r pbis/t hitung                  = 0,45
t tabel =
n                      = 149
dk                    = 147

            t tabel  147 terdapat diantara t tabel 100 dan t tabel 150
t tabel 100 = 0,195
t tabel 150 = 0,159
selisih antara t tabel 150 dan t tabel 200 yaitu sebesar 0,036 untuk 50 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,00072
untuk dk 147 = 47 x 0,00072 = 0,03384 atau 3 x 0,00072 = 0,00216
Sehingga t tabel untuk dk 147 yaitu :
0,195 – 0,03384 = 0,16316 atau 0,159 + 0,00216 = 0,16116
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 13  signifikan karena t hitung > t tabel , yaitu 0,45 > 0,16316 atau 0,45 > 0,16116

Soal SE no. 20
r pbis            = 0,31
t tabel =
n          = 66
dk        = 64

            t tabel  64 terdapat diantara t tabel 60 dan t tabel 70
t tabel 60 = 0,250
t tabel 70 = 0,233
selisih antara t tabel 60 dan t tabel 70 yaitu sebesar 0,017 untuk 10 orang
jadi untuk @ orang yaitu sebesar =  = 0,0017
untuk dk 64 = 4 x 0,0017 = 0,0056 atau 6 x 0,0017 = 0,0102
Sehingga t tabel untuk dk 64 yaitu :
0,250 – 0,0056 = 0,2444 atau 0,233 + 0,0102 = 0,2432
Jadi dapat disimpulkan bahwa soal no. 20 signifikan karena t hitung > t tabel , yaitu 0,31 > 0,2444, atau 0,31 > 0,2432

Signifikansi tiap soal dapat disimpulkan pada tabel berikut ini :
No. Soal
Signifikansi
1
Signifikan
2
Signifikan
3
Signifikan
4
Signifikan
5
Signifikan
6
Tidak Signifikan
7
Signifikan
8
Signifikan
9
Signifikan
10
Signifikan
11
Signifikan
12
Tidak Signifikan
13
Signifikan
14
Tidak Signifikan
15
Tidak Signifikan
16
Tidak Signifikan
17
Tidak Signifikan
18
Signifikan
19
Signifikan
20
Signifikan




2.      Menggunakan rumus DPn
Melalui rumus ini dapat diperoleh pembeda dengan lima kategori soal yaitu soal yang sangat buruk, buruk, agak baik, baik dan sangat baik. Rumusnya yaitu :

 




∑ Bu = jumlah yang benar pada kelompok Unggul
∑ BA = jumlah yang benar pada kelompok Asor
Nu = Jumlah total pada kelompok Unggul
NA = Jumlah total pada kelompok Asor
Langkah pertama yaitu menentukan siswa yang tergolong dalam kelompok Unggul dan siswa yang tergolong dalam kelompok Asor dengan menngunkan perkiraan 27 % - 33 % dari jumlah total siswa. Karena jumlah siswa disini adalah 414 maka perhitungannya adalah sebagai berikut :
                          (daftar 112 siswa unggul dan asor terdapat pada lampiran)
            Langkah kedua yaitu mencari ∑ Bu dan ∑ BA. Berdasarkan hasil penghitungan dapat diperoleh ∑ Bu dan ∑ BA pada tabel dibawah ini :
No Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total Menjawab Benar (unggul)
61
109
94
56
60
3
56
67
83
112
Total Menjawab Benar (asor)
25
105
77
31
21
2
14
23
25
91

No Soal
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Total Menjawab Benar (unggul)
34
6
83
30
33
38
23
89
70
36
Total Menjawab Benar (asor)
7
0
25
1
22
11
7
48
15
8
  (pengerjaan dalam memperoleh ∑ Bu dan ∑ BA terdapat pada lampiran )

            Langkah ketiga yaitu menghitung berapa percent daya pembeda pada tiap-tiap soal dan memberi keriteria pada tiap soal, kiterianya adalah :
Dp (%)
Kriteria
Negative -9%
Sangat Buruk
10%-19%
Buruk
20%-29%
Agak Baik
30%-49%
Baik
50% keatas
Sangat Baik

Tabel dibawah ini adalah hasil penghitungan Daya Pembeda melalui rumus :  beserta criteria pada tiap soal :

No soal
Dp (%)
Kriteria
1
32,1
Baik
2
3,6
Sangat Buruk
3
15,2
Buruk
4
22,3
Agak Baik
5
34,8
Baik
6
0,9
Sangat Buruk
7
37,5
Baik
8
39,3
Baik
9
51,8
Sangat Baik
10
18,8
Buruk
11
24,1
Agak Baik
12
5,4
Sangat Buruk
13
51,8
Sangat Baik
14
25,9
Agak Baik
15
9,8
Buruk
16
24,1
Agak Baik
17
14,3
Buruk
18
36,6
Baik
19
49,1
Baik
20
25,0
Agak Baik

            Soal yang termasuk criteria Sangat Buruk harus dibuang, soal yang termasuk ke dalam criteria Buruk sebaiknya dibuang dan soal yang Agak Baik sebaiknya direvisi

C.    Uji Tingkat Kesukaran

            Tingkat kesukaran suatu soal dapat diperoleh melalui penghitungan uji tingkat kesukaran dengan rumus : , dihitung per tiap soal.
            Langkah pertama yaitu menentukan siswa yang tergolong dalam kelompok Unggul dan siswa yang tergolong dalam kelompok Asor dengan menngunkan perkiraan 27 % - 33 % dari jumlah total siswa. Karena jumlah siswa disini adalah 414 maka perhitungannya adalah sebagai berikut :
                          (daftar 112 siswa unggul dan asor terdapat pada lampiran)
            Langkah kedua yaitu mencari ∑ Bu dan ∑ BA. Berdasarkan hasil penghitungan dapat diperoleh ∑ Bu dan ∑ BA pada tabel dibawah ini :
No Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total Menjawab Benar (unggul)
61
109
94
56
60
3
56
67
83
112
Total Menjawab Benar (asor)
25
105
77
31
21
2
14
23
25
91

No Soal
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Total Menjawab Benar (unggul)
34
6
83
30
33
38
23
89
70
36
Total Menjawab Benar (asor)
7
0
25
1
22
11
7
48
15
8
  (pengerjaan dalam memperoleh ∑ Bu dan ∑ BA terdapat pada lampiran )
            Langkah ketiga yaitu menghitung berapa percent Tingkat Kesukaran  pada tiap-tiap soal dan memberi keriteria pada tiap soal, kiterianya adalah :

TK (%)
Kriteria
0%-15%
Sangat Sukar
16%-30%
Sukar
31%-70%
Sedang
71%-85%
Mudah
86% - 100 %
Sangat Mudah



Tabel dibawah ini adalah hasil penghitungan Tingkat Kesukaran melalui rumus : ,  beserta criteria pada tiap soal :

No soal
TK (%)
Kriteria
1
38,4
Sedang
2
95,5
Sangat Mudah
3
76,3
Mudah
4
38,8
Sedang
5
36,2
Sedang
6
2,2
Sangat Sukar
7
31,3
Sedang
8
40,2
Sedang
9
48,2
Sedang
10
90,6
Sangat Mudah
11
18,3
Sukar
12
2,7
Sangat Sukar
13
48,2
Sedang
14
13,8
Sangat Sukar
15
24,6
Sukar
16
21,9
Sukar
17
13,4
Sangat Sukar
18
61,2
Sedang
19
37,9
Sedang
20
19,6
Sukar

Soal pada criteria sangat mudah sebaiknya dibuang



D.    Uji Pengecoh (Distraktor)

            Menghitung pengecoh pada tiap item soal dapat memakai rumus IPc (Indeks Pengecoh) yakni :

IPc = Indeks Pengecoh
nPc = Jumlah orang yang memilih penegcoh
N = Jumlah keseluruhan orang yang menjawab
nB = Jumlah orang yang menjawab benar pada kunci jawaban
alt = alternative jawaban lain
            Menggunakan rumus ini diawali dengan menghitung satu persatu soal hingga mendapatkan criteria pada tiap item pilihan jawaban di setiap soal. Soal yang diuji berjumlah 20 dengan 5 pilihan jawaban (a, b, c, d, dan e), yang harus diketahui terlebih dahulu adalah skor pada jawaban a, b, c, d, dan e pada tiap soal melalui rumus Ipc sebagai acuan dalam mengelompokkan criteria pengecoh tertentu. Kriterian dan skor Ipc nya adalah sebagai berikut :
Skor IPc (%)
Kriteria
76 - 125
Sangat Baik
51 – 75/126 – 150
Baik
26 – 50/151 - 175
Kurang Baik
0 – 25/176 – 200
Buruk
Lebih dari 200
Sangat Buruk

            Berdasarkan hasil penghitungan dengan menggunakan software Microsoft office excel, maka didapat skor IPc beserta criteria pada tiap pilihan jawaban soal SE adalah sebagai berikut :
No
Pilihan Jawaban
Skor IPc (%)
Kriteria Pengecoh
1
a
Jawaban benar


b
268
Sangat Buruk

c
26
Kurang Baik

d
7
Buruk

e
10
Sangat Baik
2
a
Jawaban benar


b
225
Sangat Buruk

c
73
Baik

d
0
Buruk

e
73
Baik
3
a
45
Kurang Baik

b
192
Buruk

c
73
Baik

d
Jawaban benar


e
90
Sangat Baik
4
a
9
Buruk

b
44
Kurang Baik

c
2
Buruk

d
345
Sangat Buruk

e
Jawaban benar

5
a
346
Sangat Buruk

b
13
Buruk

c
10
Buruk

d
31
Kurang Baik

e
Jawaban Benar

6
a
2
Buruk

b
152
Kurang Baik

c
136
Baik

d
109
Sangat Baik

e
Jawaban benar

7
a
32
Kurang Baik

b
Jawaban benar


c
114
Sangat Baik

d
24
Buruk

e
230
Sangat Buruk
8
a
37
Kurang Baik

b
140
Baik

c
128
Baik

d
Jawaban benar


e
95
Sangat Baik
9
a
118
Sangat Baik

b
Jawaban benar


c
155
Kurang Baik

d
25
Buruk

e
102
Sangat Baik
10
a
91
Sangat Baik

b
206
Sangat Buruk

c
Jawaban benar


d
46
Kurang Baik

e
57
Baik
11
a
88
Sangat Baik

b
111
Sangat Baik

c
76
Sangat Baik

d
Jawaban benar


e
126
Baik
12
a
Jawaban benar


b
234
Sangat Buruk

c
69
Baik

d
17
Buruk

e
79
Baik
13
a
Jawaban benar


b
276
Sangat Buruk

c
57
Baik

d
34
Kurang Baik

e
34
Kurang Baik
14
a
32
Kurang Baik

b
312
Sangat Buruk

c
35
Kurang Baik

d
21
Buruk

e
Jawaban benar

15
a
37
Kurang Baik

b
351
Sangat Buruk

c
Jawaban benar


d
8
Buruk

e
4
Buruk
16
a
234
Sangat Buruk

b
52
Baik

c
65
Baik

d
40
Kurang Baik

e
Jawaban benar

17
a
184
Buruk

b
14
Buruk

c
188
Buruk

d
Jawaban benar


e
14
Buruk
18
a
35
Kurang Baik

b
272
Sangat Buruk

c
Jawaban benar


d
32
Kurang Baik

e
61
Baik
19
a
30
Kurang Baik

b
146
Baik

c
Jawaban benar


d
136
Baik

e
88
Sangat Baik
20
a
80
Sangat Baik

b
124
Sangat Baik

c
167
Kurang Baik

d
Jawaban benar


e
28
Kurang Baik

Read more...