Masa Sekolah Dasar
sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah yaitu
pada umumnya berusia antara 6-13 tahun. Pada masa
ini, pekembangan anak sangat cepat, rasa ingin tahunya tinggi dan memiliki
dorongan ingin melakukan banyak hal. Pada masa ini anak membentuk kebiasaan
untuk mencapai sukses.
Prinsip karir perkembangan adalah berkembang sepanjang
hayat melalui tugas-tugas perkembangan karir yang harus dicapai pada tiap fase
perkembangan yang jika tahapa perkembangan tersebut tidak terlalui dengan baik
maka akan menghambat pada perkembangan tahapan selanjutnya sehingga individu
akan kesulitan dalam pencapaian karirnya, masa anak merupakan masa pembentukan
yang pertama dan utama jadi perlu ada upaya dari konselor dan guru kelas untuk
memfasilitasi perkembangan karir anak pada usia pembentukan ini.
Bimbingan karir di Sekolah Dasar tidak dimaksudkan untuk
mengarahkan anak melakukan pilihan-pilihan secara cepat. Bimbingan karir ini
justru difokuskan untuk kesadaran akan pilihan-pilihan yang akan tersedia,
cara-cara mengantisipasi dan merencanakannya, serta hubungannya dengan
ciri-ciri pribadi.
A.
Konsep Bimbingan dan Konseling Karir
Bimbingan dan Konseling karir didefinisikan sebagai
aktivitas-aktivitas dan program-program yangmembantu individu-individu
mengasimilasikan pengetahuan, pengalaman, dan apresasi-apresiasiyang berkaitan
dengan : 1) pengenalan diri, 2) pemahaman/pengenalan terhadap kerja masyarakat
dan factor-faktor yang mempengaruhi perubahannya, 3) kesadaran akan waktu luang,
4) pemahaman akan perlunya dan banyaknya factor yang harus dipertimbangkan
dalam perencanan karir, 5) pemahaman terhadap informasi dan keterampilan yang
diperlukan untuk mencapai pemenuhan diri dalam pekerjaan dan waktu luang, 6)
mempelajari dan menerapkan proses pengambilan keputusan karir. (Uman : )
Menurut ABKIN (2008) dalam rambu-rambu penyelenggaraan
Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal, Bimbingan dan Konseling
Karir di Sekolah/madrasah ditujukan untuk memfasilitasi peserta didik agar :
1.
Memiliki
pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan
2.
Memiliki
pengetahuan mengenai dunian kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan
kompetensi karir
3.
Memiliki
sifat positif terhadap dunia kerja, dalam arti mau bekerja dalam bidang pkerjan
apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan
norma agama
4.
Memahami
relavansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan
keahlian dan keterampilan bidang
pekerjan yang menadi cita-cita karirnya masa depan.
5.
Memiliki
kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri
pekerjaan, kemmpuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis
pekerjaan, propek kerja, dan kesejahteraan kerja.
6.
Memiliki
kemmpun merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupn secara rasiona untuk
memperoleh peran-peran uyang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi
kehidupan social ekonomi.
7.
Dapat
mmbentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungn arah karir. Apabila konseli
bercita-cita menjadi seorang guru, maka ia senantiasa harus mengarahkan dirinya
kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan krir keguruan tersebut
8.
Mengenal
keterampilan, kemampuan dan minat.
9.
Memiliki
kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan
Salah satu pendekatan konseling karir adalah konseling
karir komprehensif yaitu gabungan dari beberapa pendekatan bagi konseli yang
memiliki permasalahan karir yang kompleks atau dapat juga dikatakan konseling
karir integrative. Proses konseling komprehensif yaitu meliputi persiapan untuk tahap pertama proses konseling karier adalah
diagnosis, tahap pertengahan dari proses konseling karier mempergunakan waktu
untuk mengklarifikasi dan menspesifikasikan masalah. Proses dari konseling
karier mencapai puncaknya dalam tahapan bahwa dia bisa menggolongkan pemecahan
masalah secara mudah.
Tahap pertama dari
proses konseling karir adalah diagnosis. Baik
penelitian dan data nontest dikumpulkan oleh konselor, tidak hanya untuk
mengidentifikasi parameter masalah klien, tetapi juga untuk mengetahui klien.
Fokusnya adalah pada eksplorasi luas masalah klien penyajian, dan faktor latar
belakang yang mungkin disebabkan hal itu.Tahap tengah dalam proses
konseling karir menempati sebagian besar waktu bahwa klien dan konselor
menghabiskan waktu bersama. Ini adalah saat
klarifikasi masalah dan spesifikasi. Klien dan konselor bersama-sama
mengidentifikasi sikap dan perilaku dalam masalah karir yang mengganggu dengan
proses pengambilan keputusan dan bersama-sama mereka survei berbagai solusi
yang mungkin.
Proses konseling karir berpuncak
dalam tahap yang terbaik dapat dicirikan sebagai penyelesaian masalah. Jika
klien telah menjadi sadar akan sifat masalah nya dan telah menjadi aktif
terlibat dalam penyelesaiannya, maka konseling karir berubah menjadi pertimbangan
dari apa yang harus dilakukan klien.
A. Perkembangan dan Kematangan Karir Anak Usia
Sekolah Dasar
1.
Perkembangan
dan kematangan karir anak SD
Menurut
Super (Trasidi : 2007) perkembangan karir anak usia dari usia 0-15 tahun adalah
beradapada tahap pertumbuhan (Grow),
kematangan karir anak usia SD dimulai dari adanya dorongan ingin tahu atau
kecurigaan-kecurigaan yang mendorong anak untuk mengekplorasi lingkungannya (Curiosity), tahapan selanjutnya adalah
anak melakukan ekplorasi untuk medaptkan informasi dan sumber informasi,
sumbernya adalah figure-figur yang menadi idolanya (eksploration), setelah anak dapat mengekplorasi lingkungannya,
anak akan bergantung pada figure-figur yag menjadi idolanya, pada tahap ini
anak belajar mengontrol diri yang berasal dari nilai-nilai yang berkembang di
lingkungannya (Key Figure), peniruan-peniruan
ini akan berkembang menjadi minat, dalam tahap ini fantasi anak meningkat
seiring dengan informasi yang didapatkan (Developmentl
interest), setelah anak memiliki minat maka anak akan belajar mengambil
keputusan berdasarkan perspektifnya terhadap suatu pekerjaan dan hrapannya
dimasa depan (Time Perspektif), tahapan
terakhir pada masa ini dalah tahapan perkembangan konsep diri, konsep diri ini
berasal dari upaya anak mengeksplorasi lingkungan yang menjadi media
pembelajaran kea rah memperoleh informasi karir, peniruan, menemukan figure
orang dewasa yang sesuai dengan pengembangan minat
2. Indikator-indikator kematangan karir anak SD
Istilah kematangan karir untuk siswa Sekolah Dasar adalah kesadaran
karir (career awareness) karena pada tahap ini anak masih berada pada tingkatan
kesadaran sebagai bentuk kematangan karir pda tahapannya. Kompetensi karir
siswa Sekolah Dasar antara lain :
a. Pentingnya pengetahuan konsep diri yang positif
tentang perkembangan karir
b. Keterampilan berinteraksi dengan orang lain
c. Kesaran pentingnya perkembangan emosi dan fisik
pembuatan keputusan karir
d. Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk
mendapatkan kesempatan karir
e. Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
f. Keterampilan untuk memahami dan menggunakan
informasi karir
g. Kesadaran hubungan antara tanggung jawab
personal, kebiasaan bekerja yang baik dan kesempatan karir
h. Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan
fungsi dan kebutuhn di masyarakat
i.
Memahami
bagaimana cara mengambil keputusan dan memilih alternative berdasarkan
pendidikan dan tujuan karir
j.
Kesadaran
hubungan antara peran dalam kehidupan dan tujuan karir
k. Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan
perubahan peran laki-lai dna perempuan
l.
Kesadaran
terhadap proses perencanaan karir
3.
Program
Bimbingan dan Konseling Karir di Sekolah Dasar
Super dalam modul Uman Suherman menjelaskan
bahwa pada usia Sekolah Dasar dalam perkembangan karirnya memasuli tahap
curiosity, yaitu thap seseorang anak mulai mengeksplorasi informasi yang telah
diberikan. Proses kematangan (kesadaran) karir pada anak-anak adalah dengan
mengembangkan cara-cara untuk mengontrol perilaku mereka dengan mendengarkan
diri mereka sendiri dan oranglain. Sedangkan untuk membuat keputusan karir,
seorang anak membutuhkan untuk mengembangkan perspekifnya tentang masa depan.
Dalam perkembangn karirnya, n-anak diberikan dengan caa pemberian informasi
karir, memberikan model yang da disekitarnya (orangtua), dn mengembangkn mint
yang diinginkan.
1. Materi Layanan Bimbingan dan Koseling di
Sekolah Dasar
Bersadarkan yang tercantum pada pedoman
Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar, Uman Suherman (271-273) mengemukakan
materi layanan Bimbngan dan Konseling Karir di SD adalah sbagai berikut :
Kelas rendah :
a.
Mengenalkan
perbedaan antar teman sebaya
b.
Menggambarkan
perkembangan diri sendiri
c.
Menjelaskan
bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan
d.
Mengenalkan
keterampilan yang dimiliki
e.
Menjelaskan
macam-macam pekerjaan yang ada dilingkungan sekolah
f.
Menggambarkan
kegiatan setelah lulus sekolah
g.
Mengenalkan
macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa
h.
Mengenalkan
kegiatan-kegiatan yang menarik
i.
Mengenalkan
alas an orang memilih suatu pekerjaan dan pilihan itu masih dapat berubah
j.
Menjelsakan
bahwa kehidupan dimasa depan dapat direnanakan sejak sekarang
k.
Mengenalkan
bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran
l.
Menjelaskan
pekerjaan seseorang dipengaruhi oleh minat dan keterampilan yang dimiliki
Kelas tinggi
a.
Menjelakan
manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil
b.
Melatih
siswa menggambarkan kehidupan di masa yang akan datang
c.
Membimbing
diskusi mengenai pekerjaan wanita dan pria
d.
Menjelskan
jenis-jenis keterampilan yang dikaitkan dengan pekejaan tertentu
e.
Membimbing
siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya
f.
Menjelaskan
pengaruh nilai yang daunt dalam pengambilan keputuan
g.
Membimbing
isiswa untuk merencanakan pekerjaan yang sesuai dengan dirinya dimasa yang akan
datang
h.
Membimbing
siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang dewasa terhadap kehiupan anak
i.
Melatih
siswa melihat hubungan antara minat dan kemampuan
j.
Mengenalkan
bermacam-macam cara untuk menilai kemajuan berprestasi
k.
Mengenalkan
macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar.
0 comments:
Post a Comment