Karna kau sama sekali tidak mau membuka hatimu untuk masuk kesisi jiwaku, mencoba sejenak menghilangkan refferensi-referensi yang menyertai dirimu dengan sepenuhnya menjadi diriku.
Saat kau berbicara denganku cobalah untuk menjadi aku, sejenak hilangkan keangkuhan dan keegoisanmu,
Selalu merasa benar membuatmu tak hiraukan perkataan yang lain, seolah-olah engkau berdiri diatas kakimu sendiri, padahal kau telah memilih aku,, haruskah kita berdiri diatas kaki kita sendiri-sendiri? lalu apa artinya cinta?
Dengan bangganya engkau mengatakan sebagai orang yang tak bisa ditebak? Lalu siapa yang akan memahamimu ketika kamu ingin dimengerti jika kamu tidak mau membuka dirimu dan menghilangkan keangkuhanmu untuk aku sedikit mengintip siapa dirimu? Saat ini mungkin engkau mengatakan “aku bisa berdiri sendiri, aku bisa bertahan sendiri” lalu apa artinya kasih sayang?
Mungkin ini salahsatunya alasan kenapa aku ingin rehat dari rutinitas sehari-hari
Karena semakin hari engkau semakin menjadi engkau dan aku semakin menjadi aku tidak ada satu nilai yang menyatukan kita dan tidak ada hati untuk saling memahami, yang ada hanya ambisi…
Cinta yang menyatukan sudah musnah, kasih sayang itu sudah hilang bahkan aku meragukan apakah dari awal cinta itu ada? Ataukah cinta cinta formalitas saja, ataukah cinta cinta nafsu saja? Ataukah cinta cinta sarana penyaluran rasa ingin memberi saja? Sementara yang kutawarkan bukanlah cinta biasa,
Aku harap engkau tidak mengelak atau membela dirimu atas statement ini, tapi engkau bertanya pada hatimu kenapa kekasihmu berpikiran seperti ini?
0 comments:
Post a Comment