Pages

 

Wednesday, March 7, 2012

BK PRIBADI-SOSIAL DI SD

0 comments

A.    KARAKTERISTIK DAN TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

Masa Sekolah Dasar sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah yaitu pada umumnya berusia antara 6-13 tahun.Setiap masa dalam rentang kehidupan, mempunyai ciri-ciri yang membedakan tahapan usia termasuk masa akhir kanak-kanak. berikut merupakan ciri anak usia sekolah menurut Hurlock (1980) yang mampu menunjukan perbedaan dengan masa sebelumnya, yaitu :
a.       Dorongan anak untuk masuk kedalam dunia permainan dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan otot-otot
b.      Dorongan anak untuk keluar dari lingkungan rumah dan masuk kedaalam kelompok sebaya atau peergroup
c.       Dorongan mental untuk mematuhi dunia konsep-konsep logika, symbol, dan komunikasi secara dewasa.
Aspek perkembangan psikofisik anak usia sekolah dasar yang dapat mempengaruhi tugas perkembangan anak adalah seperti keadaan fisik, kemampuan berbahasa, keadaaan emosi, sikap dan perilaku moral telah berbeda dengan masa sebelumnya. perkembangan intellegensi, perkembangan siosial, dan kepribadianpun mengalami perubahan dengan masa sebelumnya, sehingga perbedaan yang tampak ini menjadi sebuah karakteristik perkembangan anak usia sekolah atau siswa sekolah dasar.
1.      Perkembangan fisik dan motorik
Pada masa ini keadaan fisik menjadi agak lambat tetapi keseimbangan mulai relative baik. berkembang pula koordinasi mata dan tangan yang diperlukan untuk membidik, menendang melempar dan menangkap. kematanga-kematanagn fisik dapat mempengaruhi keterampilan-keterampilan yang umumnya dimiliki anak usia sekolah dasar (Hurlock 1980:149), (1) keterampilan menolong diri sendiri, (2) keterampilan menolong oranglain, keterampilan sekolah dan (3) keterampilan bermain.
Seiring dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang, maka perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya. Pada masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas motorik yang lincah.
2.      Perkembangan emosi
Pada masa ini anak sudah mulai memilih dorongan untuk mengendalikan emosinya. pada umumnya keadaan emosi anak akan cenderung lebih tenang sampai datangnya masa puber. pada akhir masa kanak-kanak, ada waktu dimana anak sering mengalami emosi yang hebat karena emosi cenderung kurang menyenangkan maka dalam periode ini meningginya emosi menjadi periode ketidakseimbangan, yaitu saat dimana anak sulit dihadapi. dengan mengekang ungkapan emosi eksternal anak menajdi gelisah, tegang, dan mudah tersinggung oleh masalah yang sangat kecil sekalipun
3.      Perkembangan bahasa
Pada masa ini anak mulai menegtahui bahwa komunikasi adalah kemampuan dirinya untuk mengerti apa yang dikatakan oranglain. pada masa ini anak mulai menggunakan kosakata rahasia dalam berkomunikasi dengan sahabatnya yang dapat berupa tulisan, lisan ataupun isyarat. fungsi dan tujuan berbicara antara lain : (a) sebagai pemuas kebutuhan (b) sebagai alat untuk menarik oranglain (c) sebagai alat untuk membina hubungan social, (d) sebgai alat untuk mengevaluasi diri sendiri, (e) untuk dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan oranglain, (f) untuk mempengaruhi perilaku oranglain.


4.      Perkembangan moral
Perkembangan moral anak banyak dipengaruhi oleh lingkungannya. anak memperoleh nilai-nilai mporal terutama dari orangtuanya. tetapi pada saat anak menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari kelompok, mak ia mulai menyadari juga aturan yang boleh, harus, atau dilarang untuk dilakukan oleh dirinya dalam kelompok itu, karena anak mulai belajar memperhitungakan perilaku benar atau salah.
5.      Perkembangan intelektual
Pada masa anak-anak akhir atau sekitar usia 7-12 thn, termasuk dalam periode operasional kongrit. periode ini ditandai dengan kemampuan individu dalam mengklasifikasikan menyusun dan mengaosiasikan bilangan serta mengkonservasikan penmgatahuan tertentu. perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada beberapa faktor, antara lain kesehatan, gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orangtua.
6.      Perkembangan social
Lindgren (Uman Suherman, 2005: 41) mengemukakan, perilaku anak tercermin didalam sikap dan perasaan yang dapat membawanya kepada tingkat interpersonal. pada usia akhir masa kanak-kanak anak mulai merasakan meningkatnya minat anak terhadap aktivitas teman-teman, meningkatnya keinginan untuk diterima sebagai anggota suatu kelompok dan merasa tidak puas bila tidak bersama-sama dengan kelompoknya.
7.      perkembangan kepribadian
Menurut Makmun (1996) kepribadian diartikan sebagai kualitas perilaku individu yang tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap liongkunag secara unik. Fenton (Uman Suherman 2005:129) mengklasifikasikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kepribadian, yaitu (a) faktor organic seperti makanan, obat, inveksi dan gangguan organic, (b) faktor lingkungan social dan budaya, seperti pendidikan, rekreasi, dan partisipasi social, (c) faktor darid alam individu itu sendiri seperti tekanan emsoional, identifikasi terhadap oranglain dan imitasi.
Pada tiap fase perkembangan individu harus melewati tugas-tugas tertentu yang disebut dengan tugas perkembangan, tugas-tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang muncul pada saat atau suatu periode tertentu dari kehidupan tertentu yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa kearah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya, sementara kegagalan dalam melaksanakan tugas tersebut menimbulkan rasa tidak bahagia, ditolah oleh masyarakat dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya (Havigust dalam Ahman 2010)
Dibawah ini dikemukakan tugas-tugas perkembangan pada usia Sekolah Dasar yang dirumuskan oleh Havigust yaitu :
1.      mempelajari  keterampilan fisik untuk keperluan sehari-hari
2.      Membentuk sikap positif/sehat terhadap dirinya sendiri
3.      Belajar bergaul/bekerja dengan teman sebaya
4.      Belajar peran sosial sesuai dengan jenis kelamin/gender
5.      Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, berhitung
6.      Mengembangan konsep-konsep yang diperlukan bagi kehidupan sehari-hari
7.      Mengembangkan kata hati, moralitas dan sistem nilai sebagai suatu pedoman hidup
8.      Belajar menjadi pribadi yang mandiri
9.      Mengembangkan sikap positif terhadap kelompok dan lembaga sosial
10.  Mengembangkan konsep diri yang sehat

B.     PERKEMBANGAN PRIBADI SOSIAL SISWA SEKOLAH DASAR

Pada usia ini anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri (egosentris) kepada sikap yang kooperatif (bekerjasama) atau sosiosentris (mau memperhatikan kepentinngan orang lain). Anak dapat berminat terhadap kegiatan-kegiatan teman sebayanya, dan bertambah kuat keinginannya untuk diterima menjadi anggota kelompok (gang), dia merasa tidak senang apabila tidak diterima dalam kelompoknya. (Yusuf:2004).
Agar anak dapat menjadi individu yang mampu bermasyarakat diperlukan proses sosialisasi. berikut tahapan proses sosialisasi yang dikemukakan oleh Hurlock (ali nugraha dan yeni rahmawati, 2008:1.18) yaitu
1.      Belajar untuk bertingkah laku dengan cara yangd apat diterima masyarakat
2.      Belajar memainkan peran social yanga da di amsyarakat
3.      Mengembangkan sikap atau tingah laku social terhadap individu lain dalam aktivitas social yang ada di masyarakat
Pada perkambangannya, berdasarkan ketiga tahap proses sosialisasi ini, individu akan terbagi kedalam dua kelompok, kelompok individu social dan individu nonsosial. individu social adalah mereka yang tingkahlakunya mencerminkan ketiga ketiga proses sosialisasi dan mereka mampu mengikuti kelompok. individu nonsosial adalah individu yang tidak mengetahui apa harapan kelompok social kadang tidak jarang mereka tumbuh menjadi individu yang anti social, yaitu individu yang mengetahui harapan social namun dengan sengaja melawan hal tersebut
Perkembangan perilaku social menurut Buhler
Tahap
Cirri-ciri
Kanak-kanak awal (0-3 thn)
Subyektif
Segala sesuatu dilihat ebrdasarkan pandangan sendiri
Keritis 1 (3-4 thn)
Trozt Alter
Pembantah, keras kepala
Kanak-kanak Akhir (4-6 thn)
Masa subyektif menuju masa obyektif
Mulai bisa menyesuaikan diri dengan aturan
Anak sekolah (6-12 thn)
Masa obyektif
kritis II (12-13 thn)
Masa prepuber
Membandingkan dengan aturan-aturan

Perilaku coba-coba, serba salah, ingin diuji.
Remaja awal (13-16 thn)
Masa subyektif menuju masa obyektif
Mulai menyadari adanya kenyataan yang berbeda dengan sudut pandangnya
Remaja Akhir (16-18 thn)
Masa obyektif
Berprilaku sesuai dengan tuntutan masyarakat dan kemampuan dirinya.



0 comments:

Post a Comment